ILMU KOMUNIKASI DALAM PARADIGMA REVOLUSI SAINS THOMAS S. KUHN
paradigma revolusi sains, siklus paradigma
Abstract
Dalam menjalani sebuah kehidupan, manusia membutuhkan seperangkat ilmu dan pengetahuan. Ilmu dan pengetahuan digunakan manusia untuk mempermudah serta mengembangkan kehidupan agar lebih maju dan bermartabat. Salah satu ilmu yang tidak bisa ditinggalkan adalah ilmu filsafat. Ilmu filsafat dan filsafat ilmu adalah perangkat yang mampu mengurai hakikat sesuatu. Filsafat dengan tiga komponennya yakni ontologi, epistomologi dan aksiologi adalah keniscayaan yang tidak bisa dilepaskan untuk memahami sesuatu. Namun tidak bisa dihindari, seiring berkembangnya zaman, beberapa paradigma seringkali tertinggal dan harus mengalami pembaruan. Oleh karenanya dalam tulisan ini akan dijelaskan terkait bagaimana pemikiran Thomas S. Kuhn mengupas peran paradigma dalam revolusi sains (ilmiah) yang terimplementasi dalam ilmu komunikasi.
In living a life, humans need a set of scientific and knowledge. Science and knowledge are used by humans to facilitate and develop life to be more advanced and dignified. One of the sciences that cannot be abandoned is philosophy. Philosophy and philosophy of science are devices that are able to unravel the nature of things. Philosophy with its three components namely ontology, epistomology and axiology is a necessity that cannot be released to understand something. But it cannot be avoided, as times develop, some paradigms are often left behind and must undergo renewal. Therefore in this paper will be explained related to the thinking of Thomas S. Kuhn to explore the role of the paradigm in the scientific revolution implemented in communication science.
Keywords: paradigm, revolution, sains. communication