ANALISIS KESETARAAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI-ISTRI PERSPEKTIF MUSDAH MULIA DALAM KONSEP PEMBAHARUAN KELUARGA ISLAM DI INDONESIA

  • Zulfa Insiyah Pascasarjana IAIN Jember
Keywords: HAK, KEWAJIBAN, HUKUM KELUARGA

Abstract

Dalam Islam tidak mengenal pembedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Kehadiran Islam di tengah-tengah umat manusia ditujukan untuk mengangkat derajat kaum mustadh’afin, seperti fakir miskin, budak dan perempuan yang mengalami diskriminasi dalam pemenuhan hak-haknya. Meski Islam mengajarkan kesetaraan kepada umatnya, akan tetapi realitanya di masyarakat masih banyak sekali pengkerdilan, pendiskriminasian serta penindasan kepada kaum lemah tersebut, khususnya kaum perempuan. Ironisnya, kasus-kasus yang terjadi pada mereka (kaum perempuan) adalah sumbernya berasal dari keluarga. Ternyata perundang-undangan yang dibuat oleh Negara, khususnya tentang masalah hukum keluarga dianggap kurang cakap dan mapan dalam memberikan ketegasan terkait penindasan terhadap kaum perempuan. Akhirnya, kaum feminis seperti Musdah Mulia angkat bicara untuk menentang kekerdilan dan ketidakadilan terhadap pemenuhan hak-hak perempuan. Perempuan terus saja diposisikan sebagai makhluk nomer dua setelah laki-laki, dan kaum laki-laki terus saja merasa bahwa dirinya makhluk superior dari perempuan. Karena disinyalir hukum keluarga (lebih tepatnya KHI) tidak mampu mengcover permasalahan ini, maka Musdah Mulia dan Tim Pokja merumuskan pembaharuan dalam bidang hukum keluarga untuk mengembalikan hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan pada tempat yang sebenarnya.

 

Kata Kunci: Hak, kewajiban, hukum keluarga.

Published
2019-08-26
How to Cite
Insiyah, Z. (2019). ANALISIS KESETARAAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI-ISTRI PERSPEKTIF MUSDAH MULIA DALAM KONSEP PEMBAHARUAN KELUARGA ISLAM DI INDONESIA. Indonesian Journal of Islamic Law, 1(2), 39-49. https://doi.org/https://doi.org/10.35719/ijil.v1i2.393